Gerak Jokotri di Karawang dan Purwakarta

Saya bersyukur sekarang ini di media sudah ada informasi tentang hoax dan fitnah menjadi perhatian dari pemerintah. Kepolisian dan kementerian yang mengatur urusan teknologi dan komunikasi seringkali mengingatkan bahaya hoax. 
Yang menarik juga ada pdf yang dirilis tentang hoax yang beredar dan disertakan link beserta tanggapannya. Semoga semakin bersih dan jernih arus informasi virtual dan verbal yang beredar di tengah masyarakat. Tinggal kesadaran masyarakat saja yang perlu dibangun tentang bahaya hoax dan sosialisasi tentang ancaman bagi pelaku sekaligus penyebarnya.
Jokotri
Terkait dengan pemilu 2019 dan kampanye, saya salut dengan gerak dan langkah dari Caleg PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Dr. H. Joko Trio Suroso yang biasa disapa Jokotri untuk daerah Karawang dan Purwakarta. Seorang pengusaha kuliner yang juga akademisi ini, hampir setiap hari pada akun facebook, twitter, dan instagram terus berbagi aktivitasnya. Sehari sampai tiga kali.
Aktivitas yang dimunculkan oleh Joko Trio Suroso terkait dengan blusukan di daerah Karawang dan Purwakarta. Masuk satu desa keluar desa lain. Bertemu petani, aktivis desa, para pemuda, ibu-ibu dan pedagang kecil. Jenguk orang sakit dan bantu urusnya sampai ke rumah sakit. Bincang dengan tukang rongsokan. Driver ojol pun diajak ngobrol.
Dari bincang dengan mereka itu, Pak Joko Trio Suroso kemudian sampaikan temuannya di medsos,  sehingga saya menjadi tahu kegiatan masyarakat di Karawang dan Purwakarta. Termasuk keresahan dan harapan dari mereka. Ini memang sebuah upaya menyerap aspirasi. Langsung dari bawah dan tidak melalui perantara orang lain. Dan memang terjun ke lapangan langsung lebih mengena dan menyentuh. Model blusukan ini masih cukup efektif dalam mengenal masyarakat yang akan menjadi pemilihnya.
Program yang ditawarkan Jokotri untuk pemilih di Karawang dan Purwakarta sangat mengena, yaitu pengembangan usaha kuliner di antaranya jualan bakso untuk warga yang minat usaha tetapi terhambat modal. Juga berencana ke depannya mengarahkan masyarakat pada pemberdayaan usaha kopi dan membuka peluang usaha. 
Tentang gerakan pemberdayaan di Karawang dan Purwakarta, saya lihat sudah dirintis dari awal  oleh Jokotri dengan usaha bakso. Ada pengumpul rongsokan, orang yang kena PHK dari perusahaan, pengangguran, ibu rumah tangga, dan lainnya diajak untuk buka usaha bakso. Mereka diiberi latihan bikin kuah dan bumbu bakso. Selanjutnya diberi gerobak dan bahan bakso. Diajarkan cara berjualan. Didampingi terus dalam menjalankan usahanya. 
Saya kira itu program yang bagus. Sebab masyarakat tidak diberi "ikan" tetapi diberi "kail" sehingga bisa berusaha dan menjalankan perekonomiannya berkelanjutan. Memang kalau sekadar bagi sembako akan cepat habis dalam waktu sehari sampai tiga hari. Namun bila diberi usaha, peluang mengembangkan diri dalam bisnis kuliner, pasti berlanjut. Ini yang penting, bahwa masyarakat harus bisa menghasilkan dari aktivitasnya tidak disuapin terus. Mantap Pak Jokotri. Semoga terpilih menjadi anggota dewan untuk Provinsi Jawa Barat. Maju terus!
Kampanye
Kembali pada kampanye, dahulu (entah sekarang masih ada atau akan tidak ada lagi) satu bulan menjelang pemilu ada orang-orang dari relawan caleg atau partai datang ke rumah bawa stiker dan tempel pada kaca rumah. Kemudian relawan itu memberi dua bungkus sabun dan kopi dilengkapi stiker pada plastik bungkusnya. Keluarga saya pun dahulu menerimanya. Namun tidak memilih caleg dan partai tersebut. Mungkin akan ada lagi nanti dan kita lihat perkembangannya.
Terima kasih. Semoga dalam pemilu kali ini akan lebih baik dan semakin terlihat mana yang curang dan mana yang benar-benar sesuai aturan dalam kampanye. *** (ahmad sahidin)