Joko Trio Suroso: Maulid dan Mengenang Manusia Agung (2)


Nama yang Populer
Tentang nama “Muhammad” ada fakta yang menarik. Bahwa nama “Muhammad” masuk sepuluh besar dengan menggeser nama William, tercatat sebagai nama bayi yang paling populer di London dan kawasan West Midlands. Diperkirakan lebih dari 150 juta pria dan anak laki-laki di dunia ini menggunakan nama “Muhammad” atau “Mohammed”. 
Di Inggris dan Wales pada tahun 2011 dinyatakan sebagai nama paling populer untuk bayi laki-laki. Fakta ini bisa dicek pada The Columbia Encyclopedia (2000) edisi keenam bahwa Muhammad adalah nama yang banyak diberikan dan paling umum digunakan di dunia, termasuk variasinya.
Bagi seorang Muslim, pemberian nama Muhammad terkait dengan sikap teladan dan kecintaan sehingga dipakainya sebagai nama. Biasanya Muhammad diletakkan menjadi nama depan. Dengan harapan penyandang nama tersebut bisa meneladani sosok Kangjeng Nabi Muhammad saw. Seorang pecinta akan senantiasa mengingat dan mengabadikan nama yang dicintainya. Dengan nama Muhammad itu, tentu diharapkan selalu ingat pada pemilik utama dari nama tersebut, yaitu Nabi Muhammad saw.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Malikah dari Ibnu Juraij dari Nabi Muhammad saw, yang telah bersabda: “Barang siapa memiliki istri yang sedang mengandung dan bercita-cita hendak menamakan anak yang masih dalam rahim itu dengan nama Muhammad, (maka) Allah Ta’ala akan mengaruniakan kepadanya anak lelaki; dan jika ada seorang yang bernama Muhammad di dalam sebuah rumah, niscaya Allah Ta’ala mengaruniakan berkah di dalam rumah itu.”
Keistimewaan lainnya adalah nama “Muhammad” disandingkan bersama nama Allah dalam kalimat adzan. Dalam sehari semalam tidak kurang dari sepuluh kali nama Muhammad saw disebut. Terus bersahutan dari Timur sampai Barat dilantunkan oleh kaum Muslimin. Bahkan dalam shalat, saat tasyahud disebut nama tersebut. Tentu ini bagian terkecil dari keistimewaan Nabi Muhammad saw. Sehingga umat Islam layak bangga kemudian menjadikannya teladan yang paling utama dalam kehidupan.
Oleh karena itu, perayaan maulid yang diselenggarakan umat Islam dapat diartikan wujud kecintaan dan keinginan memuliakan Baginda Nabi Muhammad saw. Dan kecintaan pada sosok Nabi Muhammad saw itu bersifat khusus, personal, dan tidak bisa dihalangi. Hanya orang-orang yang mencintainya yang akan mengingat dan bergembira dengan kehadiran Kangjeng Nabi Muhammad saw.
Mari kita sambut dengan penuh kebahagiaan. Karena dengan diutusnya Kangjeng Nabi Muhammad saw, kita semua mengenal kebenaran dan mengetahui ajaran yang sempurna, yaitu Agama Islam. Kita sambut bahagia dengan mengingatnya setiap waktu, meneladaninya, dan bershalawat. Dan tidak lupa mencontoh akhlak Nabi Muhammad saw, sehingga Islam menjadi agama yang benar-benar rahmatan lil ‘alamin. (tamat) ***
Dr. H. Joko Trio Suroso, Drs, SH, MH, MM, MBA. adalah Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta

Sumber http://jabarnews.com/2018/11/maulid-dan-mengenang-manusia-agung.html