Generasi Milenial Resah Soal Pekerjaan, Ini Solusi Jokotri

Keresahan dialami oleh seorang generasi milenial bernama Atikah Amanah (17) yang merupakan siswi SMKN 2 Purwakarta.  Keresahannya timbul lantaran melihat realita bahwa mendapatkan pekerjaan kini semakin sulit. 
"Saya resah. Jujur sebagai generasi muda yang akan lulus nanti, saya sedikit was-was lantaran melihat lulusan SMK yang jumlahnya banyak namun lowongan pekerjaan yang sedikit. Contohnya saja ada pencari kerja jumlahnya ratusan bahkan sampai ribuan bersaing untuk mendapatkan satu atau dua lowongan kerja," katanya pada Jumat (12/10/2018) 
Atikah menyadari di era zaman now seperti sekarang, memang persaingan mendapatkan pekerjaan semakin kompetitif. Ia mencontohkan, walaupun banyak perusahaan ataupun pabrik yang ada di Kabupaten Purwakarta, tetap saja jumlah pengangguran tiap tahunya bertambah.
"Yang lulus banyak sedangkan lowongan pekerjaan sedikit. Itu artinya saya dan teman-teman lulusan sekarang harus lebih kompetitif harus punya komptensi yang baik agar diterima di dunia kerja," katanya. 
Menjawab keresahan Atikah, Caleg DPRD Jabar Dapil X No 2 dari PDI Perjuangan, Joko Trio Suroso atau yang akrab disapa Jokotri mengatakan, apa yang dirasakan Atikah sebagai generasi milenial sangatlah wajar.
Menurutnya, saat ini para generasi milenial harus memiliki kompetensi yang maksimal dibidangnya sekaligus punya kemampuan IT yang nyambung dengan kompentensi mereka agar mampu bersaing di bursa kerja yang ketat.  
"Contohnya Atikah, sekarang belajar akutansi di SMK. Nah harus dipelajari dan dikuasai dengan baik akutansi nya. Jangan tanggung-tanggung. Terus IT nya juga dikuasi. Kalau anak akutansi paling tidak menguasai aplikasi Myob," kata pengusaha yang merangkap pengacara, pendidik dan pegiat sosial tersebut.  
Sementara itu, mindset generasi milenial juga harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja bukan hanya melamar pekerjaan. 
"Mindset anak muda generasi milenial juga harus diubah enggak hanya mikir lulus terus cari kerja ke pabrik atau perusahaan. Tapi harus mikir nanti lulus saya bakal buat lapangan kerja buat saya sendiri dan orang lain, berwira usaha," jelasnya. 
Lebih lanjut, untuk mendukung perubahan mindset ke arah pembuat lapangan pekerjaan, pemerintah daerah dan provinsi harus banyak menyelenggarakan pelatihan-pelatihan softskill kewirausahaan. 
"Tentu pemerintah juga harus membuat banyak pelatihan-pelatihan softskill kewirausahaan buat anak-anak muda ini agar begitu lulus mental dan kemampuanya siap untuk berwira usaha," katanya. 
Selain itu, ia melihat pemerintah daerah dan provinsi harus jeli melihat potensi lokal agar mampu mengarahkan dengan tepat sumber daya manusia yang tersedia. 
"Contohnya Purwakarta misalnya potensi pariwisatanya bagus. Nah pemerintah harus bisa mendorong lulusan sekolah untuk punya kompetensi yang baik dalam mengisi kebutuhan industri pariwisata," jelasnya. 
Mengakhiri perbincangan dengan Atikah, Jokotri berpesan agar Atikah belajar dengan baik di sekolah dan optimis akan mendapatkan pekerjaan atau mampu membuka usaha sendiri kelak ketika lulus sekolah. 
"Atikah sekang jangan terlalu khawatir. Belajar dengan baik. Kuasai ilmu yang dipelajari dengan baik. Pelajari IT juga. InsyaAllah saat lulus sekolah bisa dapat pekerjaan dengan mudah," ucapnya. ***
Sumber: AyoPurwakarta