Aktivitas Jokotri Hari Minggu, Pengajian dan Kumpul Bersama Keluarga

Sekadar berbagi cerita saja. Kegiatan saya pada hari Minggu yang biasa dilakukan adalah menghadiri pengajian di masjid dekat rumah. Supaya tambah pengetahuan agama dan menjalin silaturahmi dengan warga dan tetangga dekat rumah.

Dalam pengajian kali ini, Sang Kyai menyampaikan kata sulthan (penguasa) dalam al-Quran sama jumlahnya dengan kata munafik. Menurutnya bahwa banyak orang berusaha untuk menjadi penguasa dengan rangkaian kebohongan dan kebohongan adalah ciri kemunafikan.

Selesai pengajian, saya berkunjung ke rumah ibu dan makan pagi. Saya suka berseloroh kepada anak dan istri: "ayo, makan gratis di rumah nenek." Di Bandung ada kafe namanya rumah nenek, makanan favorit rutinnya goreng tahu, goreng tempe, sambel, dan goreng telur bebek.

Dan sudah menjadi kebiasaan, saya setiap bertemu orangtua atau pamit mencium tangan dan pipinya. Keyakinan saya bahwa orang tua merupakan wasiat Allah yang kedudukannya sangat tinggi. Dalam al-Quran ada beberapa ayat tentang perintah beribadah kepada Allah disandingkan dengan perintah berbuat baik kepada orang tua. Orang tua mesti "dipusti-pusti" (dimuliakan), dijaga lahir dan batinnya. Dan saya yakin bahwa keberhasilan saya karena doa tulus orang tua untuk saya. Karena itu, kita harus berbakti kepada orang tua dengan sekuat tenaga dan setulus-tulusnya.

Satu lagi tentang makanan favorit saya di rumah orang tua, tidak pernah luput sambel hijau mentahnya dan sejak kecil saya suka makan tahu dan tempe. Alhamdulillah, sampai saat ini saya sehat meskipun hanya mengonsumsi makanan tradisional.

Sorenya saya lanjut arisan keluarga di rumah Ibu. Menurut saya, budaya tanah air berupa kegiatan arisan cukup efektif untuk mempertahankan keeratan silaturahmi antaranggota keluarga besar. Dan sudah bisa ditebak dalam acara kumpul keluarga tidak lepas dari makan dan minum, serta bertanya tentang kabar setiap anggota keluarga. *** 

Jokotri (Dr. H. JOKO TRIO SUROSO, Drs, SH, MH, MM, MBA) adalah Caleg DPRD Jabar Dapil Karawang dan Purwakarta