"Pada saat kita
membangun negeri ini, sesungguhnya kita sedang berkorban. Kita korbankan
kepentingan pribadi dan golongan untuk Indonesia yang maju. Untuk Indonesia
yang sejahtera dan layak kita wariskan ke anak cucu. Taqabbalallahu minna wa
minkum."
Demikian ungkap
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam facebooknya. Saya setuju dan
memang hakikat pesan dari ibadah Qurban adalah memberikan manfaat yang
sebanyak-banyaknya bagi manusia. Hal ini tercermin dalam pembagian daging
qurban yang dibagikan kepada masyarakat.
Diketahui bersama bahwa
hewan qurban dari menyembelih, menguliti, memotong bagian daging dan tulang
hingga menjadi ukuran kecil kemudian dimasukan pada kantong dan selanjutnya
dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat sekitar. Dari proses qurban itu
melibatkan banyak orang dan dilakukan secara bertahap serta bersama-sama.
Saya kira dari prosesi
qurban itu bisa diambil ibrah bahwa untuk mencapai suatu tujuan perlu
kerjasama, bertahap, dan dilakukan bersama-sama. Intinya penting untuk melibatkan
masyarakat dalam urusan publik, dalam urusan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat. Dan tidak hanya seorang pengurus dewan kemakmuran masjid atau rukun
tetangga saja yang bergerak, tetapi harus didukung dan terjun langsung dalam
kegiatan, sehingga hasilnya dapat dirasakan bersama. Dan ini bisa diluaskan makna dan manfaatnya dalam berbagai program kemasyarakatan, misalnya pemberdayaan ekonomi kaum dhu'afa. Karena itu, saya yakin bahwa semangat kebersamaan dalam ibadah qurban bisa ditularkan untuk urusan kemasyarakatan. Tentu diwujudkannya dalam bentuk berbagai kegiatan yang positif dan bermanfaat luas bagi kesejahteraan masyarakat.
Sudah lumrah di lingkungan
sekitar bahwa setelah dapat daging qurban, biasanya dinikmati bersama keluarga. Ada
yang di sate, gulai, bakar biasa, atau dendeng. Kabarnya Nabi Muhammad Saw kala
musim qurban mengambil daging dan memasaknya. Beberapa bagian kemudian di
dendeng (kere) sampai kering sebagai cara mengawetkan daging sebagai makanan
untuk beberapa hari ke depan. Tentang riwayat ini perlu ditelusuri
kebenarannya. Meski begitu, dari sisi olahan tampaknya sangat mungkin dilakukan dan memiliki
makna bahwa jangan dihabiskan sekaligus daging atau makanan yang kita miliki
baiknya disimpan untuk kebutuhan hari lain.
Namun, semangat kebersamaan
dalam proses qurban sekarang ini tampaknya akan sangat mengena dan bermanfaat
jika muncul kesadaran dari diri untuk berbagi hewan qurban dengan
saudara-saudara kita di Lombok dan daerah sekitarnya yang kini sedang menderita
karena bencana gempa.
Seharusnya memang ada upaya
atau semacam gerakan qurban di Lombok untuk berbagi kebahagiaan di hari raya
ini. Andaikata sulit diwujudkan karena berbagai hal, maka di hari-hari mulia
ini sepantasnya mendoakan masyarakat korban gempa Lombok agar senantiasa sehat
wal 'aafiyat, dikuatkan dalam kesabaran, dan kondisi masyarakat pulih kembali
dalam kehidupan yang lebih baik. ***
22-08-2018